( Materi - Juni 2012 )
Bunga Bank, Bunga Flat, Bunga Efektif, Bunga Anuitas, Fixed & Floating, Cara Penghitungan Bunga Bank dan Tips Meminjam Uang (Kredit) di Bank
Sistem Bunga Flat, Efektif, Fixed & Floating
Banyak orang yang tidak berkecimpung dalam bidang keuangan yang bingung
membedakan sistem bunga flat dan efektif. Bahkan seringkali rancu
mencampuradukkan dengan istilah fixed dan floating. Tulisan singkat dalam
website ini semoga bisa membantu.
SISTEM BUNGA FLAT
Bunga Flat adalah sistem perhitungan suku bunga yang besarannya mengacu pada
pokok hutang awal. Biasanya diterapkan untuk kredit barang konsumsi seperti
handphone, home appliances, mobil atau kredit tanpa agunan (KTA). Dengan
menggunakan sistem bunga flat ini maka porsi bunga dan pokok dalam angsuran
bulanan akan tetap sama. Misalnya besarnya angsuran adalah satu juta rupiah
dengan komposisi porsi pokok 750 ribu dan bunga 250 ribu. Maka, sejak angsuran
pertama hingga terakhir porsinya akan tetap sama.
Untuk menghitung besarnya angsuran dengan menggunakan sistem bunga flat ini
sebenarnya cukup sederhana, misalnya jika kita hendak membeli mobil seharga IDR
150 juta, maka:
a. Harga mobil itu IDR 150 juta,
b. DP 20%, maka pokok hutang menjadi IDR 120 juta.
c. Ambil contoh saja bunganya 5% flat per tahun
d. Tenor pinjaman tiga tahun
angsuran per bulannya menjadi:
= (120 juta + (120 juta X 5% X 3))/36 bulan
= 138 juta / 36 bulan
= IDR 3.833.334
Di dalam angsuran sebesar IDR 3.833.334 itu terdapat porsi pokok sebesar IDR
3.333.334 dan bunga sebesar IDR 500.000. Dengan demikian jika kita hendak
melakukan early repayment atau pelunasan awal, tinggal dihitung saja, kita
sudah berapa kali kita membayar angsuran dan dikalikan jumlah porsi pokok
hutang itu.
SISTEM BUNGA EFEKTIF
Sistem bunga efektif adalah kebalikan dari sistem bunga flat, yaitu porsi bunga
dihitung berdasarkan pokok hutang tersisa. Sehingga porsi bunga dan pokok dalam
angsuran setiap bulan akan berbeda, meski besaran angsuran per bulannya tetap
sama. Sistem bunga efektif ini biasanya diterapkan untuk pinjaman jangka
panjang semisal KPR atau kredit investasi.
Dalam sistem bunga efektif ini, porsi bunga di masa-masa awal kredit akan
sangat besar di salam angsuran perbulannya, sehingga pokok hutang akan sangat
sedikit berkurang. Jika kita hendak melakukan pelunasan awal maka jumlah pokok
hutang akan masih sangat besar meski kita merasa telah membayar angsuran yang
jika ditotal jumlahnya cukup besar.
Jika dibandingkan kedua sistem bunga itu, maka masing-masing memiliki kelebihan
dan kelemahan. Kelebihan sistem bunga flat adalah jika kita hendak melakukan
pelunasan awal, maka porsi pokok hutang yang berkurang cukup sebanding dengan
jumlah uang yang telah kita angsur. Namun kelemahannya, bunga itu cukup besar
karena dihitung dari pokok hutang awal.
Sistem bunga efektif akan lebih berguna untuk pinjaman jangka panjang yang
tidak buru-buru dilunasi di tengah jalan, karena jika kita membandingkan
nominal bunga yang kita bayarkan, jauh lebih kecil dari sistem bunga flat.
Berdasarkan hitung-hitungan kasar saya, nominal yang dihasilkan perhitungan
suku bunga flat kira-kira hampir dua kali suku bunga efektif; misalnya kredit
dengan bunga 5% flat itu kira-kira sama dengan kredit 10% bunga efektif.
Dengan mengambil contoh kredit mobil di atas, maka sebenarnya besarnya angsuran
sebesar IDR 3.833.334 itu jika menggunakan metode perhitungan bunga efektif,
maka bunga yang dikenakan pada debitur itu sekitar 10%. Sedangkan jika kita
menggunakan sistem efekti dengan tingkat suku bunga 5%, maka besarnya angsuran
hanya IDR 3.596.508.
FIXED VS FLOATING
Sesuai dengan namanya, suku bunga fixed artinya suku bunga itu bersifat tetap
selama periode tertentu atau bahkan selama masa kredit, sedangankan suku bunga
floating, artinya bunga dapat berubah sewaktu-waktu tergantung kondisi pasar.
Jadi jika membandingkan maka flat >< efektif dan fixed >< floating.
Biasanya terdapat kombinasi, yaitu flat-fixed, artinya bunganya pakai sistem
flat dan bersifat tetap selama masa kredit; dan efektif-floating, yaitu
menggunakan sistem bunga efektif dan besaran bunga bisa berubah tergantung
kondisi pasar finansial.
Contoh Perhitungan Bunga Kredit
Flat, Efektif, dan Anuitas
Misalkan Anda mengambil kredit di bank sebesar Rp 12 juta dengan masa cicilan
12 bulan dan bank menggunakan sistem bunga tetap. Contoh perhitungan berikut
menggunakan bunga flat 6%, bunga efektif 12%, dan bunga anuitas sebesar 12%.
------------------------------------------------------------------------------
Bunga Flat
Rumus:
total Bunga = P x I x N
bunga perbulan = total bunga / B
besar angsuran = (P + total bunga) / B
* P : Pokok kredit
* I : Suku bunga per tahun
* N : Jangka waktu kredit dalam satuan tahun
* B : Jangka waktu kredit dalam satuan bulan
Perhitungan Bunga Flat :
Total Bunga = Rp 12.000.000 × 0,06 × 1 = Rp 720.000
Bunga per BUlan = Rp 720.000 : 12 = Rp 60.000
Besar Angsuran = (Rp 12.000.000+Rp 720.000 ) / 12 = Rp 1.060.000
------------------------------------------------------------------------------
Bunga Efektif
Rumus : Bunga per Bulan = SA x I/12
* SA : Saldo Akhir Periode
* I : Suku bunga per tahun
Perhitungan Bunga Bank Efektif :
Bunga bulan pertama = Rp 12.000.000×12%/12 = Rp 120.000
Angsuran pokok tiap bulan = Rp 12.000.000/12 = Rp 1.000.000
------------------------------------------------------------------------------
Bunga Anuitas
Rumus : Angsuran Bulanan = P x I/12 x 1/(1-(1+i/12)m)
* P : PokokKredit
* I : Suku bunga per tahun
* m : Jumlah periode pembayaran (bulan)
Perhitungan Bunga Bank :
Angsuran bulanan = Rp 12.000.000×12%/12×1/1-(1/(1+12%/12)12 )
= Rp 1.066.183,519
Dikutip dari buku : "230+ sumber pinjaman untuk usaha anda"
------------------------------------------------------------------------------
Tips Kredit Bank
Dibawah ini tips untuk membantu anda memutuskan.
- Tanyakan sistem perhitungan suku bunga yang dipakai lembaga tersebut. Biar lebih yakin minta print out simulasi angsuran kepada petugas bank. Disini anda dapat mengamati perbulannya berapa cicilan bunga dan cicilan pokok. Begitu juga disini anda dapat memperhitungkan sendiri seandainya ditengah masa pembiayaan tiba-tiba ingin melunasi. Kewajiban pokok tinggal berapa dan kewajiban bunga tinggal berapa. Tanyakan apakah kewajiban bunga kudu diselesaikan semuanya atau hanya bunga yang terjadi pada bulan tersebut saat kita akan melunasinya.
- Jangan lupa tanyakan selain bunga yang dibebankan biaya apa saja yang harus anda bayar. Biasanya ada biaya administrasi, biaya provisi, biaya asuransi, biaya materai, biaya notaris dan biaya-biaya lain.
- Agar anda tidak menyesal, setidaknya informasi simulasi print out angsuran anda dapatkan dari beberapa bank. Anda dapat membandingkan bank mana yang lebih murah baik bunga atau biayanya. Jangan takut tidak diberi informasi oleh mereka, karena pada dasarnya anda adalah pembeli. Pembeli adalah raja.
- Jangan segan untuk menawar bunga yang ditawarkan oleh bank. Dalam dunia perbankan atau dunia bisnis, biasa dilakukan tawar menawar berapa bunga yang dikenakan. Malah kalau anda tidak menawar bisa dicurigai kalau anda ini bukan pebisnis...he..he..he.. bisa-bisa anda dikira seorang dermawan.
- Katakanlah anda telah mendapat kredit dari bank, ditengah masa tiba-tiba bunga pasar cenderung menurun, saran saya jangan segan-segan untuk meminta diskon bunga kebank. Kalau tidak mau banknya memberikan, sampaikan saja bahwa anda akan memperoleh kredit yang lebih murah dan kredit dibank ini akan anda lunasi. Sekedar anda tahu, bank paling tidak suka adanya pelunasan kredit sebelum waktunya. Mengapa? ya karena potensi pendapatan bunganya hilang / tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Menghitung Angsuran atas Pinjaman
Bank dari MS EXcel
Microsoft Excel Kalau kita akan meminjam uang di bank, saat pembicaraan berapa angsuran
yang harus dibayarkan per bulannya atas pinjaman yang kita lakukan, biasanya
kita diberi atau sekedar diperlihatkan selembar kertas yang berisi baris
baris-baris besarnya pinjaman, masa pinjaman dan besarnya angsuran yang harus
dibayarkan per bulannya. Kalau tidak salah besar pinjaman yang tertera di situ
jumlahnya dalam kelipatan lima juta atau sepuluh juta.
Dengan menggunakan fungsi yang ada pada aplikasi MS Excel, kita dapat membuat
perhitungan besarnya angsuran yang harus dibayar perbulannya untuk setiap
jumlah pinjaman yang akan diambil, termasuk jumlah pinjaman yang tidak
tercantum dalam kertas yang diberikan oleh bank. Mungkin ada beberapa cara
perhitungan angsuran, dan yang saya tulis di sini –menurut pengetahuan saya–
paling banyak digunakan, antara lain BCA, Bank Mandiri, dan BII.
Contoh kasusnya, kita akan meminjam uang sebesar Rp 45.000.000,00 untuk masa
pinjaman 5 tahun. Bunga yang berlaku pada saat itu misalnya 16% per tahun.
Misalnya kita tuliskan masing-masing nilai ini dalam cell pada worksheet MS
Excel.
A1 = 45000000
A2 = 5
A3 = 16%
Hasil perhitungan besarnya angsuran akan kita letakkan pada cell A5, maka untuk
cell A5 kita masukkan formula berikut:
=PMT(A3/12;A2*12;A1)
Perhitungan tersebut akan menghasilkan nilai negatif, karena dilihat dari sudut
pandang kita mengeluarkan uang.
Dari besarnya angsuran yang didapat, mungkin kita ingin mengetahui besarnya
pokok pinjaman dalam cicilan yang kita bayarkan. Misalnya kita akan meletakkan
hasil perhitungannya pada cell A6, formula yang yang dimasukkan:
=PPMT(A3/12;cicilan_ke;A2*12;A1)
cicilan_ke kita ganti dengan
bilangan 1, 2, 3 dan seterusnya menunjukan angsuran ke-1, ke-2, ke-3 dan
seterusnya.
Besarnya bunga yang dibayarkan, kita dapat menghitung langsung dari besarnya
angsuran dikurangi pokok pinjaman yang dibayarkan Jika dihitung dengan
menggunakan fungsi pada MS Excel, formula yang dimasukkan sebagai berikut:
=IPMT(A3/12;cicilan_ke;A2*12;A1)
Kalau kita perhatikan dengan keadaan bunga tetap, jumlah angsuran akan sama
untuk tiap bulannya, besar pokok pinjaman akan semakin naik dan bunga yang
dibayarkan akan semakin turun untuk setiap angsuran bulanannya.